Design a site like this with WordPress.com
Mulakan

AMIN AMIN YA RABBAL ‘ALAMIN

Slide46

Rasulullah S.A.W bersabda: “Tidak berkumpul sesebuah kaum, sebahagian dari mereka berdoa dan sebahagian yang lain mengaminkan, kecuali Allah akan memustajabkan doa mereka.” (Diriwayatkan dari Habib Ibn Maslama al-Fihri oleh At-Tabarani dlm Al-Kabir, Al-Hakim dlm Al-Mustadrak meletakkan ia sebagai sahih dan Ad-Daraqutni)

Status hadith:

1. Ibn Hajar al-haitami dlm majma’ az-zawaid mengatakan rantaian perawi hadith ini adalah memenuhi criteria al-bukhari dan muslim kecuali Ibn Lahi’ah.

2. Riwayat Ibn Lahi’ah menjadi sahih sekiranya diriwayatkan dgn perawi tertentu spt Abdullah ibn Yazid al-muqri’. Inilah pendapat Ibn Hajar dlm Tahzib al-tahzib. Dlm kitab yang lainnya, Ibn Hajar dlm Tabaqat al-Mudallisin mengatakan kedha’ifan dia adalah rendah dan dikecualikan dari tadlis.

3. Pentahqiq hadith Dr Suhaib Hassan memberi komentarnya tentang Abdullah ibn Lahi’ah yakni dia adalah seorang qadhi di mesir. Ia perawi yang dhaif.

4. Imam Az-Zahabi dlm kitabnya Talkhis al-Mustadrak menjelaskan kedudukan Abdullah ibn Lahi’ah sebagai status yang rendah dlm sanad yg hassan atau darjat yang tinggi dari kalangan sanad yang dhaif.

Kesimpulannya: Hadith ini dhaif tetapi ia tidak terlalu dhaif.

jadi mengaminkan doa secara zahar dan berzama’ah tidak ada dasar hadits yang shahih. sebagian ulama melaksanakan atau mengatakan hal itu mubah bahkan sunnah, karena mengambil sisi muamalahnya.

KAYAKAN KAMI DUNIA AKHIRAT

Slide44

“Iman dan takwa kepada Allah s.w.t. kesempurnaan hidup akhirat”; telah mentarbiahkan kita bahawa antara kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat mempunyai prinsip dan ciri-ciri yang tersendiri, yang memaksa setiap insan yang lahir di dunia wajar mempelajari dan menterjemah kan dalam kehidupannya mengenai disiplin pembangunan yang ditarbiahkan oleh dokumen wahyu dari Allah s.w.t. yang disampaikan melalui malaikat Jibril yang diterima oleh baginda Rasul Nabi Muhammad s.a.w..

Al-Quran adalah mukzizat Allah yang dipertanggugjawabkan kepada manusia (Muhammad) untuk dijadikan sebagai panduan hidup atau cara hidup masyarakat mukmin. Al-Quran merupakan asas untuk mendapat kekayaan dunia dan akhirat, kerana orang yang berilmu tidak sama dengan orang tidak berilmu. Islam adalah agama ilmu yang sumbernya ialah dokumen wahyu Illahi berkenaan.

Baginda Rasil Nabi Muhammad s.a.w. diutus ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia dengan berpandukan al-Quranul Karim. Islam adalah agama Allah yang telah disempurnakan-Nya untuk manusia. Allah berfirman yang bermaksud: “…….Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agama mu, dan telah Ku cukupkan kepada mu nikmat-Ku dan telah-Ku redai Islam itu jadi agama bagi mu.” (Al-Maaidah:5:3)
Teruskan membaca “KAYAKAN KAMI DUNIA AKHIRAT”

YAA ALLAH YA RABBUL ‘IZZATI

Slide43

Ciri yang paling luar biasa dari mereka yang telah mengabdikan diri pada Allah untuk mendapatkan ridha-Nya dan meraih cita-cita untuk dapat mencintai dan dicintai-Nya adalah bahwa mereka tidak pernah mengharapkan imbalan apapun—baik material maupun spiritual. Hal-hal seperti keuntungan, kekayaan, kerugian, kenyamanan dan sebagainya, hal-hal yang banyak diperhatikan orang, tidak banyak berarti bagi mereka; hal-hal itu tak bernilai, tidak pula dianggap sebagai penentu.

Bagi orang-orang yang berbakti, cita-cita mereka melampaui hal-hal yang bersifat duniawi sedemikian jauh sehingga hampir tidak mungkin bergeser dari apa yang mereka cari—keridhaan Tuhan—dan berubah arah ke cita-cita lainnya. Bahkan, dengan sepenuhnya bebas dari hal-hal yang terbatas dan fana, mereka melakukan transformasi di dalam hati mereka untuk berbalik menuju Allah hingga mereka berubah karena mereka tidak mengakui tujuan lain selain cita-cita mereka. Karena mereka mengabdikan diri sepenuhnya untuk mendorong orang lain agar mencintai dan dicintai Allah, untuk mencerahkan orang lain, dan, sekali lagi, karena mereka berhasil untuk mengorientasikan tujuan mereka pada arah yang menyatu ini, yang dalam arti memberikan kontribusi terhadap nilai ideal ini, mereka menghindari penggunaan istilah yang dapat memecah belah dan antagonis, seperti “mereka” dan “kita,” “orang lain” dan “kita”. Orang-orang tersebut juga tidak memiliki masalah—eksplisit atau implisit—dengan orang lain. Sebaliknya, mereka hanya memikirkan bagaimana agar dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dapat menghindari perselisihan dengan masyarakat di tempat tinggal mereka. Ketika mendeteksi masalah di masyarakat, mereka mengambil tindakan lebih sebagai seorang pemimpin spiritual daripada seorang pejuang, yang mengarahkan orang lain untuk menuju spiritualitas yang baik dan luhur, berpantang dari segala macam dominasi politik atau aturan.

Teruskan membaca “YAA ALLAH YA RABBUL ‘IZZATI”

KAMI MEMOHON KEPADA ALLAH

Slide42

1. Definisi Iman
Iman berasal daripada perkataan dalam bahasa Arab iaitu amina bermakna kepercayaan atau membenarkan. Mengikut syarak, iman bermakna membenarkan dengan hati dan berikrar dengan lidah serta mengamalkan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. Ini bersesuaian dengan hadis Rasulullah SAW seperti di bawah.

Rasulullah SAW bersabda bahawa iman bukan dengan cita-cita dan perhiasan tetapi keyakinan dalam hati dan dibuktikan dengan amalan.
(Dilaporkan daripada Al-Tarmizi)
Iman adalah mengakui hanya Allah SWT sebagai Tuhan yang menciptakan alam semesta dan menafikan tuhan-tuhan selain Allah. Orang-orang yang beriman menjadikan Allah sebagai keutamaan dalam hidupnya. Oleh itu orang beriman akan melakukan perkara yang diredai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Sekiranya terdapat dua perkara yang perlu dilakukan maka perintah Allah adalah keutamaan baginya.

2. Rukun Iman
Rukun iman merupakan asas keimanan seorang muslim. Setiap muslim wajib beriman kepada semua rukun tersebut supaya iman mereka menjadi sempurna. Orang-orang yang beriman kepada sebahagian rukun iman sahaja, maka orang tersebut tergolong dalam kumpulan orang-orang yang sesat. Allah berfirman dalam ayat di bawah ini yang bermaksud,
“Wahai orang-orang yang beriman! Kekalkanlah keimananmu kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, beriman kepada al-Quran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadanya. Maka, sesiapa yang ingkar kepada Allah SWT dan para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya serta hari akhirat, sesungguhnya mereka telah sesat dengan kesesatan yang cukup jauh.”
(Surat An-Nisa’, ayat: 136)
Teruskan membaca “KAMI MEMOHON KEPADA ALLAH”

KAMI MEMOHON KEPADA ALLAH

Slide42

1. Definisi Iman
Iman berasal daripada perkataan dalam bahasa Arab iaitu amina bermakna kepercayaan atau membenarkan. Mengikut syarak, iman bermakna membenarkan dengan hati dan berikrar dengan lidah serta mengamalkan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. Ini bersesuaian dengan hadis Rasulullah SAW seperti di bawah.

Rasulullah SAW bersabda bahawa iman bukan dengan cita-cita dan perhiasan tetapi keyakinan dalam hati dan dibuktikan dengan amalan.
(Dilaporkan daripada Al-Tarmizi)
Iman adalah mengakui hanya Allah SWT sebagai Tuhan yang menciptakan alam semesta dan menafikan tuhan-tuhan selain Allah. Orang-orang yang beriman menjadikan Allah sebagai keutamaan dalam hidupnya. Oleh itu orang beriman akan melakukan perkara yang diredai oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Sekiranya terdapat dua perkara yang perlu dilakukan maka perintah Allah adalah keutamaan baginya.

2. Rukun Iman
Rukun iman merupakan asas keimanan seorang muslim. Setiap muslim wajib beriman kepada semua rukun tersebut supaya iman mereka menjadi sempurna. Orang-orang yang beriman kepada sebahagian rukun iman sahaja, maka orang tersebut tergolong dalam kumpulan orang-orang yang sesat. Allah berfirman dalam ayat di bawah ini yang bermaksud,
“Wahai orang-orang yang beriman! Kekalkanlah keimananmu kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, beriman kepada al-Quran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadanya. Maka, sesiapa yang ingkar kepada Allah SWT dan para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya serta hari akhirat, sesungguhnya mereka telah sesat dengan kesesatan yang cukup jauh.”
(Surat An-Nisa’, ayat: 136)
Teruskan membaca “KAMI MEMOHON KEPADA ALLAH”

BERKAT JIBRIL AMINULLAH

Slide41

Jibril, adalah Malaikat Allah yang tugasnya menyampaikan wahyu dan juga malaikat pembawa rezeki. Malaikat Jibril adalah salah satu nama di antara tiga nama malaikat yang di sebut dalam Al Quran. Nama malaikat Jibril di sebut dua kali dalam Al Quran, yakni pada surat Al – Baqarah ayat 97 – 98 dan At Tahrim pada ayat 4. Banyak julukan yang tersemat pada malaikat Jibril, seperti Ruh al Amin dan Ruh al Qudus ( Roh Kudus ), Ar – Ruh Al – Amin dan lainnya. Beginilah bentuk fisik malaikat Jibril :

Bentuk fisik Ruhul’qudus, ada tertera dalam uraian mengenai kisah nabi Muhammad kala beliau mendapat wahyu kali ke dua dan nabi menuntut untuk bertemu atau melihat rupa asli sang utusan Tuhan dari langit dalam rupa yang asli atau bagaimana sesungguhnya dzat wujud Jibril tanpa rupa samar sebagaimana di berkali – kali sang utusan ( ruhul’qudus ) selalu nampak dalam rupa seorang manusia biasa.

Teruskan membaca “BERKAT JIBRIL AMINULLAH”

YA NABI KAMI KEKASIH ALLAH

Slide40

Berhubung dengan kerasulan Nabi Muhammad s.a.w. , Allah Taala berfirman dalam Surah al-A’raf ayat 158. Memerintahkan Baginda s.a.w. mengisytiharkan dirinya menjadi Rasul yang diutus oleh Allah kepada umat manusia seluruhnya, serta menerangkan bahawa:

(1) Allah sahajalah Tuhan yang mempunyai kuasa mengurus dan mentadbirkan kepentingan-kepentingan dan kebaikan sekalian alam yang diciptakan-Nya.

(2) Allah sahajalah Tuhan yang berhak disembah dan dipatuhi.

(3) Allah jualah yang mengatur cara dan menetapkan masa menghidupkan makhluk-makhluk yang mati dan mematikan yang hidup.

(4) Seluruh umat manusia wajib:

(a) Beriman kepada Allah Tuhan yang demikian sifat-Nya (Esa pada “Uluhiyah”-Nya dan Esa pada “Rububiyyah”Nya)

(b) Beriman kepada Rasulullah s.a.w. nabi yang terkenal dengan sifat Ummi(1), yang beriman kepada Allah dan kepada semua perintah yang terkandung dalam segala kitab yang diturunkan oleh Allah.

(c) Menerima dan menurut hukum hakam dan tunjuk ajar Rasulullah s.a.w.

Teruskan membaca “YA NABI KAMI KEKASIH ALLAH”

BERKAT SYAFAAT SAIYYIDIL ANAM

Slide39

Nabi Muhammad s.a.w. adalah anak Abdullah bin Abdul­ Muttalib. ibunya bernama Aminah binti Wahab. Kedua orang tua­nya itu berasal dari suku Quraisy yang terpandang dan mulia. Nabi Muhammad s.a.w. lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah (atau, 20 April 571 Masehi). Dinamakan tahun Gajah, karena ketika beliau lahir, kota Makkah diserbu oleh Raja Brahah dan tentaranya dari negeri Habasyah dengan menunggang gajah. Mereka hendak menghancurkan Ka’bah karena iri hati terhadap­nya. Tetapi Allah melindungi bangunan suci itu dan seluruh pen­duduk Makkah, dengan menjatuhkan batu-batu Sijjil (dari neraka) yang amat panas kepada tentara itu. Maka binasalah mereka semuanya.

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. masih. di dalam kandungan ibunya, Abdullah, ayahnya, pergi ke negeri Syam (Siria) untuk berdagang. Tetapi, sepulang dari sana, ketika sampai di kota Madinah, ia menderita sakit dan wafat dalam usia 18 tahun. Abdullah dimakamkan di kota Madinah. Maka, Nabi Muhammad s.a.w. dilahirkan ke dunia dalam keadaan yatim, di tengah-tengah masyarakat jahiliyah penyembah berhala, penindas kaum lemah, perampas hak orang, dan bahkan membunuh kaum wanita.

HALIMAH AS-SA’DIYAH MENJADI IBU SUSU NABI

Sudah menjadi adat bangsa Arab ketika itu, bahwa bayi seseorang disusukan kepada wanita lain. Begitu pula halnya Nabi Muhammad s.a.w. Beliau disusukan kepada seorang wanita dusun bernama Halimah as-Sa’diyah. Empat tahun lamanya beliau tinggal di dusun Bani Sa’ad bersama ibu susunya itu. Selama memelihara Nabi Muhammad, keluarga Halimah as-Sa’diyah memperoleh limpahan rezeki dari Allah SWT, sebagai berkah.

Teruskan membaca “BERKAT SYAFAAT SAIYYIDIL ANAM”

SAIDINA ABU BAKAR AS SIDDIQ

Slide38

Abu Bakar (bahasa Arab: أبو بكر الصديق, Abu Bakr ash-Shiddiq) (lahir: 572 – wafat: 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H) termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu diantara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk. .

Abu Bakar Ash-Shidiq Nama lengkapnya adalah ‘Abd Allah ibn ‘Utsman bin Amir bi Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi at-Tamimi’. Bertemu nasabnya dengan nabi SAW pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah bani Taim.

Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya ‘hamba Allah’). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya ‘yang berkata benar’) setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Miraj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama “Abu Bakar ash-Shiddiq”.

Kehidupan sebelum bersama Rasulullah
Teruskan membaca “SAIDINA ABU BAKAR AS SIDDIQ”

SHEIKH SULAIMAN AL-FARSI

Slide37

Salman al Farisi adalah salah seorang sahabat Nabi saw yang berasal dari Persia. Salman sengaja meninggalkan kampung halamannya untuk mencari cahaya kebenaran. Kegigihannya berbuah hidayah Allah dan pertemuan dengan Nabi Muhammad saw di kota Madinah. Beliau terkenal dengan kecerdikannya dalam mengusulkan penggalian parit di sekeliling kota Madinah ketika kaum kafir Quraisy Mekah bersama pasukan sekutunya datang menyerbu dalam perang Khandaq.

Nama lengkapnya Mabah bin Budzkhasyan bin Mousilan bin Bahbudzan bin Fairuz bin Sahrk Al-Isfahani. Namun, ia lebih dikenal dengan nama Salman Al-Farisi. Nama panggilannya adalah Abu Abdillah dan digelari dengan Salman Al-Khair.

Ia berasal dari desa Ji di Isfahan, Persia. Ia adalah sosok sahabat yang terkenal memiliki ide-ide brilian, memiliki tubuh yang kuat, dan pandai dalam ilmu-ilmu syariat. Ia pernah menjadi penjaga api di kuil tempat pemujaan orang-orang Persia.
Teruskan membaca “SHEIKH SULAIMAN AL-FARSI”